Selain menyampaikan pembaruan informasi terkait pengelolaan sampah berkelanjutan di Indonesia serta peranan yang dimainkan IPRO dan L’Oréal dalam menekan volume sampah terbuang ke lingkungan, organisasi ini mengajak para jurnalis lebih aktif menulis isu-isu lingkungan terutama persampahan.
“Kami kesulitan menghubungi para jurnalis lingkungan ketika akan mendiseminasi informasi, padahal media dan jurnalis adalah pihak yang penting dalam kampanye pengelolaan sampah secara berkelanjutan ini,” kata Melanie Masriel, Chief Corporate Affairs Engagement & Sustainability L'Oreal. Ia juga meminta informasi terkait lansekap jurnalis lingkungan di Indonesia.
Menanggapi diskusi tersebut, Sekretaris Jenderal Green Press Indonesia (GPI) yang juga Founder iMedia, Marwan Azis menyampaikan sekilas sejarah GPI yang sudah berkiprah sejak 2004, dimulai dari Kendari, Sulawesi Tenggara dan saat ini telah bertransisi menjadi organisasi jurnalis lingkungan skala nasional.
“Banyak program yang dapat kami ajukan kepada mitra IPRO, L’Oréal dan kami mengharapkan kemitraan yang bersifat strategis dan berjangka panjang, sehingga dampak riil kepada publik dalam pengelolaan sampah dan isu lingkungan lainnya seperti perubahan iklim, isu kehutanan, satwa hingga isu kelautan.”tuturnya.
Hadir dalam acara paparan IPRO tersebut para jurnalis dari berbagai media baik lokal maupun nasional, serta para narasumber dari IPRO, Dr Lina Tri Musi Astuti dari PPSML UI dan Mohamad Fikri dari L’Oréal Indonesia.(IGG Maha Adi)